Membersihkan Dan Cara Mengatasi Drive C: Penuh (Dijamin Aman)
Drive C: yakni drive yang paling sering dijadikan sebagai label drive system. Karena secara default, biasanya sistem akan eksklusif terinstall ke drive C. Penggunaan drive C sebagai sistem juga sudah ada semenjak jaman Windows XP, hingga Windows 10.
Tapi tentu untuk beberapa pengguna, drive C ini akan menjadi sangat penuh. Contohnya untuk pengguna harddisk berukuran kecil yang terbatas, atau pengguna SSD yang kebanyakan ukurannya relatif kecil.
Tentu dengan penuhnya drive C, maka semakin usang akan semakin melambat bila terlalu usang tidak dibersihkan atau dioptimasi. Untuk itulah, disini kita harus mengakali atau menghapus file-file yang ada.
Cara untuk melegakan drive C:, sanggup dilakukan dengan banyak sekali cara. Dari peniadaan file pribadi, hingga me wipe file-file sistem yang ada. Nah, tentu saja akan menjadi beresiko, terutama untuk yang masih awam.
Tapi tentu untuk beberapa pengguna, drive C ini akan menjadi sangat penuh. Contohnya untuk pengguna harddisk berukuran kecil yang terbatas, atau pengguna SSD yang kebanyakan ukurannya relatif kecil.
Tentu dengan penuhnya drive C, maka semakin usang akan semakin melambat bila terlalu usang tidak dibersihkan atau dioptimasi. Untuk itulah, disini kita harus mengakali atau menghapus file-file yang ada.
Cara untuk melegakan drive C:, sanggup dilakukan dengan banyak sekali cara. Dari peniadaan file pribadi, hingga me wipe file-file sistem yang ada. Nah, tentu saja akan menjadi beresiko, terutama untuk yang masih awam.
Apa penyebab drive C: sering penuh?
Nah, penyebabnya sangat banyak. Yang utamanya adalah, karena drive C: yakni drive sistem, secara default aplikasi,software atau game akan masuk ke dalam drive C:, yaitu di Program files atau Program files x64 (Untuk Windows 64 bit).
Jika teman menginstall sebuah aplikasi,software atau game, niscaya sering melihat tujuan direktori installer ke dalam folder Program files tersebut.
Lalu penyebab lainnya yakni data-data yang teman sanggup di internet, ini biasanya tersimpan di drive C:. Data menyerupai lagu,film, dokumen pdf untuk mencar ilmu atau kuliah hingga ebook pun walaupun berukuran kecil semakin usang akan semakin menumpuk dan risikonya menjadi penuh.
Penyebab lainnya lagi yakni sebab secara default atau bawaan, file cache akan secara otomatis tersimpan ke dalam drive C:. File cache ini yakni file bawaan sistem yang secara otomatis dibentuk oleh sistem OS (Operating system) saat PC/Laptop sedang dijalankan, yang semakin usang akan semakin besar.
Contoh mudahnya, saat teman membuka suatu folder di laptop atau komputer sobat, maka sistem akan mengingat lokasi tersebut ke dalam data, sehingga sistem akan secara otomatis mengingat citra lokasi tersebut.
Selain sistem, cache juga sanggup ditemukan di browser, yang bahkan ukurannya sanggup sangat besar.
Bagaimana cara untuk membersihkan dan menghapus file di Drive C: ?
Kebetulan ibu saya yang gres saja melanjutkan dan menuntaskan jenjang kuliah, yang notabene mempunyai banyak rujukan ebook,dokumen-dokumen untuk kuliah yang ukurannya relatif tidak mengecewakan besar.
Tapi laptop yang digunakan menggunakan SSD yang ukurannya hanya 30GB yang Windowsnya terinstall di drive C:. Dan juga, itupun masih terpakai untuk sistem. Dan total yang sanggup terpakai hanya 20GB.
Disinilah saya menerima ide, untuk menciptakan artikel biar drive C: yang penuh di laptop/komputer teman sanggup menjadi lega/ringan kembali.
Nah, eksklusif saja, berikut caranya:
Metode 1 : Penghapusan file-file pribadi
Yang pertama, pastinya dengan menghapus file-file pribadi. Tentu saja, peniadaan file-file pribadi ini terbatas untuk yang jarang atau mungkin tidak pernah terpakai.
Selain file-file pribadi, teman juga sanggup menghapus aplikasi,game atau software yang tidak pernah terpakai atau jarang dipakai. Sebatas untuk pengetahuan, biasanya, ukuran aplikasi standar itu sanggup mencapai 60MB hingga 100MB, itupun hanya aplikasi-aplikasi yang notabene ringan.
Ukuran 60MB hingga 100MB memang masih relatif kecil, tapi bila teman menginstall dalam jumlah yang banyak, maka niscaya akan menumpuk hingga jadi besar. Belum dilema file sampah yang menumpuk dari aplikasi-aplikasi tersebut yang sanggup menciptakan kinerja harddisk menjadi lebih berat.
Metode 2: Penghapusan file cache (Temporary files)
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, bila teman sedang menggunakan PC atau laptop, kemudian membuka suatu folder ataupun aplikasi, sistem akan secara otomatis menyimpan file-file cache sebagai pengingat/gambaran supaya akan lebih cepat merespon saat teman akan membuka kembali aplikasi / folder tersebut di lain waktu.
File-file cache ini akan sangat besar ukuran filenya bila tidak pernah dibersihkan. Ditambah file-file cache yang sudah tidak terpakai, akan menumpuk di dalam harddisk, dan menciptakan kinerja harddisk jadi lambat.
Cara menghapusnya sanggup dengan menggunakan aplikasi pihak ketiga menyerupai CCleaner atau juga eksklusif dengan menghapus temporary files (file cache) tersebut di direktori sistem.
Untuk caranya, akan panjang bila dibahas disini, silakan baca di: Cara menghapus file cache (temporary files) di Windows.
Metode 3: Penghapusan cache browser
Sama dengan sistem, browser juga akan secara otomatis menyimpan cache saat teman mengunjungi suatu website ataupun blog. Mungkin teman pernah membuka suatu situs, tapi anehnya teman tidak terhubung ke internet, ini sebab browser tersebut sudah menyimpan cache.
Cache yang didapat dari internet, sanggup jauh lebih banyak dibanding cache yang terdapat pada sistem. Ini jawaban dari gambar ataupun flash yang tersimpan dalam sistem.
Bayangkan, ukuran gambar di internet, rata-rata 200Kb hingga 400Kb, bila suatu website mempunyai banyak gambar, tentu akan jadi sangat banyak lagi cache yang didapat.
Itu juga hanya citra kasar, sebab saya sendiri setiap browsing 3-4 jam full, itu sanggup menghabiskan kuota internet sebanyak 300Mb lebih. Terutama untuk media umum yang kebanyakan berisi gambar, yang gara-gara ini saya jadi sering kehabisan kuota internet haha.
Penghapusan cache di browser, letaknya akan berbeda-beda. Tapi biasanya teman sanggup menghapusnya lewat Option atau setting -> Clear cache, atau juga mencari Clear history karena biasanya juga terdapat opsi untuk clear cache.
Metode 4: Melakukan penambahan kapasitas drive lain ke drive C:
Lalu Metode ampuh yang terakhir, yakni dengan melaksanakan penambahan kapasitas alias merubah ukuran partisi drive C:.
Dengan melaksanakan penambahan ukuran partisi, kita sanggup mengurangi ukuran volume dari drive lain ke dalam drive C:, sehingga ukuran partisi drive C: akan menjadi lebih besar. Merubah ukuran partisi sangat mudah. Tapi sayangnya, di beberapa kasus, ada juga kejadian dimana drive C: tidak sanggup dirubah.
Nah, tapi tidak ada salahnya juga untuk dicoba, teman sanggup menggunakan aplikasi pihak ketiga, misalnya menyerupai Easus partition tools, atau software sejenisnya. Bisa juga dengan menggunakan software partition bawaan Windows.
Untuk cara merubah partisi dengan software bawaan windows, ini sudah ada di salah satu artikel saya di : Cara merubah atau hapus partisi Windows, yang sudah di tes dan sanggup digunakan di Windows 7 hingga Windows 10.
Nah, sekian artikel Cara mengatasi drive C: yang penuh. 4 metode diatas dijamin kondusif dan sudah saya tes sendiri. Jujur saja, saat saya menulis goresan pena ini, masih banyak wangsit yang masih sanggup saya tuangkan untuk cara-cara lainnya. Tapi saya kira, 4 metode diatas sudah mencukupi, sekiranya supaya drive C: di laptop atau komputer teman sanggup menjadi lebih lega.
Sekian, terima kasih.
0 Response to "Membersihkan Dan Cara Mengatasi Drive C: Penuh (Dijamin Aman)"
Posting Komentar